Home » » Jelang Kenaikan BBM, Pengembang Berlomba Naikkan Harga

Jelang Kenaikan BBM, Pengembang Berlomba Naikkan Harga



Jelang kenaikan tarif BBM, para pelaku industri properti melakukan aksi penyesuaian harga. Besaran kenaikan tersebut antara 3,5 persen hingga 10 persen. Beberapa pengembang bahkan memberlakukan kenaikan pada semua jenis properti yang dibangunnya.

PT Grahabuana Cikarang, "city developer" anak usaha PT Jababeka Tbk misalnya, berencana menaikkan harga jual properti residensial dan komersialnya. Tahun ini, mereka membuka dua klaster baru residensial, yakni Beverly Hills dan Oscar, dengan harga jual Rp 1,4 miliar per unit. Sedangkan properti komersialnya berupa ruko Hollywood Arcade dengan penawaran Rp 2,3 miliar.

Menurut Presiden Komisaris Grahabuana Cikarang, Tanto Kurniawan, pihaknya akan menyesuaikan harga jual untuk seluruh jenis propertinya sebesar 3,5 persen hingga 5 persen. Harga jual baru ini akan efektif diberlakukan pada 1 Juli nanti. Hal ini terkait dengan respon pasar pasca pengumuman perubahan tarif BBM.

"Kami sangat hati-hati menaikkan harga jual. Untuk itu, besarannya pun tidak terlalu jor-joran dan waktu pemberlakuannya tidak serta merta, karena kami melihat kenaikan tarif BBM ini bukan momentum untuk meraup untung. Tidak semua komponen material bangunan tergantung pada perubahan BBM. Jadi, harus dilihat proporsinya berdasarkan kontribusi terhadap biaya produksi," papar Tanto kepada Kompas.com, di Jakarta, Senin (17/8/2013).

Sementara itu, Relife Property akan mengubah harga jual produknya sebanyak 7 sampai 10 persen. Peningkatan harga ini dikenakan pada produk Greenland Cileungsi seharga Rp 280 juta per unit, Greenland Lombok seharga Rp 350 juta-Rp 1,2 miliar dan Pearl Garden Lombok seharga Rp 250 juta-Rp 700 juta.

Presiden Directur dan CEO Relife Property Group Ghofar Rozaq Nazila mengatakan, keputusannya menaikkan harga jual ini berdasarkan pertimbangan rasional yang diakibatkan oleh perubahan tarif BBM.

"Besaran kenaikan tidak terlalu agresif. Karena kami juga melihat dan menganalisa sektor biaya yang mengalami pembengkakan akibat melonjaknya tarif BBM tersebut. Kalau memang biaya produksinya naik sebesar 10 persen, otomatis akan mempengaruhi harga jual. Kami "bermain" di angka 5 sampai 10 persen," jelas Ghofar.

Baik Tanto maupun Ghofar sepakat mengatakan bahwa kenaikan BBM tidak serta merta mendongkrak pertumbuhan harga properti. Terutama di daerah yang masih bertumbuh, kenaikan harga justru didorong oleh peningkatan permintaan. Sebelum perubahan harga BBM pun, keduanya menyatakan telah menaikkan harga jual propertinya sebanyak 3 kali dalam setahun.

Sumber : kompas

Written by : Satya Vibiz - Lembaga edukasi Property

Perkembangan dunia Properti di Indonesia kini kian meningkat, prospeknya pun kian menjanjikan ,oleh karena itu dibutuhkan suatu pengetahuan mendalam mengenai ilmu properti mulai dari konsep pendanaan, pengembangan hingga proses pengelolaannya. Pengetahuan tentang properti pun kini bukan saja di butuhkan oleh pengembang properti di Jakarta saja namun di beberapa daerah di Indonesia masih sangat membutuhkan pengetahuan lebih mendalam mengenai ilmu properti itu sendiri. Kiranya dengan kehadiran Properti Business Academy (PBA) yang bernaung dibawah Indonesia Investment Institute (III) dapat memenuhi kebutuhan para pelaku dan peminat bisnis serta para investor properti akan pengetahuan-pengetahuan yang praktis dan aplikatif pada dunia properti.Selamat Bergabung, Salam Properti!.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

1 comments:

  1. Numpang lewat yachh min..

    HANYA ADA DI OPPO POKER
    Bonus New Member....
    Deposit 15.000 - 49.999 = Bonus nya 10.000
    Deposit 50.000 - 99.999 = Bonus nya 15.000
    Deposit 100.000 Ke atas = Bonus nya 20.000

    ReplyDelete